بسم الله الرحمن الرحيم
Allah berfirman :
ومااتكم الرسول فخذوه ومانهكم عنه فانتهوا....(الحشر :٧)
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah….”(Al-Hasyr 7)
Berfirman ‘Azza wa jalla :
قل انما انابشر مثلكم يو حى الى .....(الكهف :١١٠)
“Katakan : Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diberikan wahyu kepadamu : (Al-Kahfi :110)
Maka Allah SWT :
وما ينطق عن الهوى. ان هو الا وحى يوحى. (النجم :٣–٤)
“….dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapanya itu tiada hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” (An-Najm :3-4)
Maka apabila Rasul berbicara, adalah wahyu dari Allah, apabila beliau diam juga atas perintah Allah, apabila berbuat sesuatu, atas izin dari Allah, juga apabila melarang sesuatu atas perintah dari Allah. Jadi segala tindakan beliau atas dasar wahyu dari Allah, izin-Nya dan pengarahn-Nya. Dan tidaklah yang dimaksud dengan wahyu di sini hanya semata Al-Qur’an, telah bersabda Rasulullah SAW (maksudnya) :
“Telah diberikan kepadaku Al-Qur’an, diberikan pula sesuatu yang menyamainya”
Berfirman Allah SWT :
لقد جاءكم رسول من انفسكم عزيز عليه ما عنتم حريص عليكم بالمؤمنين رءوف رحيم. (التوبة :١٢٨)
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (At-Taubah : 128)
Telah menjadi kesepakatan para dokter pula, jika seandainya pengobatan itu cukup dengan makanan, maka tidak diperlukan lagi obat-obatan lainnya. Inilah yang telah kami praktekkan bagi sebagian penderita penyakit dan alat pencernaan, dan telah banyak bukti pula, bangsa-bangsa yang akan dengan makanan-makanan yang sederhana, memudahkan pencernaan, gampang penyembuhannya dengan cara sederhana. Tetapi bangsa-bangsa yang maka dengan makanan-makanan yang banyak ragamnya seperti kita (Bansa Mesir-Pen), segalam makanan yang direbus, digoreng, dipanggang, ditambah lagi manis-manisan aneka rupa, maka tidak akan bermanfaat dengan cara pengobatan yang sederhana, tetapi memerlukan obat yang beraneka ragam, kecuali kalau menuruti makanan yang sederhana dalam pengolahan maupun jumlahnya.
Dokterlah yang mendiagnosa penyakit dan mengetahui secara mendetail, kemudian memberikan keterangan tentang cara penyembuhan yang sesuai. Rasulullah bersabda :
ان الله عزوجل لم ينزل داء الا انزل الله له شفاء. علمه من علمه وجهله من جهله.
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidaklah menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula obatnya. Diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak di ketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya”.
Karena itu tugas seorang dokter adalah memeriksa penyakit secara teliti dan menyediakan obat yang sesuai untuk penyakit tersebut. Dan yang penting, harus kita yakini sungguh-sungguh bahwa kesembuhan itu di tangan Allah.
0 comments:
Post a Comment
Kritik dan saran untuk kebaikan dan penyempurnaan