Tuesday 20 September 2011

Beberapa Kamus Falak (berdasarkan pada kitab)

Ardh : Bumi, salah satu di antara sembilan planet pengikut matahari. Bumi diberi tanda orang Inggris menyebut EARTH, sementara orang Yunani menyebut GEO. Bumi mempunyai garis tengah sebesar 6.400 km dan kelilingnya 40.000 km. Waktu rotasinya 23 jam 56 menit, sedangkan revolusinya selama 365. 2422 hari
Asad : Salah satu rasi (Bujur, Constellation) di antara rasi bintang tetap (ATS-TSAWABIT) yang terletak dalam MINTHAQAH AL-BURUJ (ZODIAC).
Rasi ini berada pada urutan kelima dari ARIES (dalam tabel hisab diletakkan pada buruj keempat). Di dalam dunia astronomi terkenal dengan istilah LEO. Tanda astronominya tanda ini sebagai sketsa dari LEO tersebut.
Orang Yunani menghayalkannya sebagai gambar singa, itulah sebabnya rasi ini diberi nama LEO.
Ashl-Al-Mu’addal : Garis yang ditarik dai titik pusat suatu benda langit tegak lurus pada bidang kaki langit. Garis itu adalah proyeksi benda langit kepada bidang kaki langit.

Ash Al-Muthlaq : Garis yang ditarik dari titik kulminasi suatu benda langit tegak lurus pada garis yang menghubungkan titik utara dan titik selatan. Garis itu adalah garis proyeksi benda langit kepada bidang kaki langit pada waktu berkulminasi.
Auj : Titik terjauh pada peredaran (orbit) benda langit dari benda langit yang diedarinya. Dalam bahasa latin disebut APHELIUM atau dalam bahasa inggris APOGEE. Suatu benda langit yang mengorbit benda lain tidaklah membentuk lingkaran melainkan membentuk ELLIPS, oleh sebab itu ada kalanya benda langit yang mengorbit benda langit lain itu berada pada titik terjauh, dan itulah yang disebut AUJ. Dalam daftar hisab (ephemeris) disediakan koreksi matahari dan bulan yang disebabkan AUJ itu.
Awal Al-Sumut : Lingkaran besar yang melalui titik zenith dan nadir serta melalui pula titik Barat dan titik Timur. Lingkaran ini tegak lurus kepada kaki langit dan membagi bola langit menjadi dua bagian yang sama yaitu utara. Dalam istilah astronominya disebut LINGKARAN VERTIKAL UTAMA.
Ijtima’ : disebut pula IQTIRAAN, yaitu apabila matahari dan bulan berada pada bujur astronomi (Dawa Irul Buruj) yang sama. Dalam dunia astronomi dikenal dengan istilah Konjungsi (conjunction). Untuk menentukan masuknya bulan Qamariyah. Dalam Ilmu Hisab disebut juga dengan Ijtima’ Nayyirain.
Ikhtilaaf Al-Ufuq : Istilah aslinya “Al-Ikhtilaaf Al-Ufuq”, yang dimaksud adalah perbedaan kedudukan antara kaki langit (horizon) sebenarnya (ufuq hakiki) dengan kaki langit yang terlihat (ufuq mar’i) seorang pengamat. Perbedaan itu dinyatakan oleh besar sudut. Ufuq hakiki adalah kaki langit yang terlihat pada ketinggian permikiran air laut, sedangkan ufuq mar’i adalah yang terlihat pada ketinggian tertentu dari permukaan laut dan arahnya akan lebih rendah dari ufuq hakiki.
Didalam Astronomi sudut perbedaan antara dua macam ufuq itu dinyatakan sebagai DIP.
Ikhtilaaf Ath-Thuul : Dapat juga disebut Al-Fadhlu Baina Ath-Thulaini (Faadhlu Ath-Thuul) yaitu perbedan bujur dari dua buah tempat di permukaan bumi. Dalam bahasa Inggris disebut The Different Of Longitude.
Ikhtilaaf Al-‘Ardh : Perbedaan lintang dari dua buah tempat di permukaan bumi. Dalam bahasa Inggris disebut The Different Of Latitude.
Ikhtilaaf Al-Manzar : Beda lihat, sudut yang tejadi anatara dua garis yang ditarik benda langit ke titikpusat bumi dan garis yang ditarik dari benda langit ke mata sipeninjau. Dalam bahasa Inggris beda lihat dikenal dengan istilah Parallax dan biasanya dikenal dalam bahasa Inggris Geocentric Parallax atau Diural Parallax.
Beda lihat itu berubah-ubah harganya setiap saat. Harga terbesar terjadi ketika benda langit berada di kaki langit dan harga terkecil ketika benda langit berada di Zenith. Besarnya Parallax tergantung juga kepada jarak antara benda langit di bumi. Makin besar jarak itu makin kecil harga Parallaxnya.
Irtifa’ : Ketinggian benda langit dihitung dari kaki langit melalui lingkaran tegak (Vertikal) sampai benda langit yang dimaksud. Ketinggian itu dinyatakan dengan derajat (0) minimum ( 00 ) dan maksimum (900).
Ketinggian benda langit bisa diberi tanda positif apabila berada di atas kaki langit, dan diberi tanda negatif apabila berada di bawahnya. Didalam astronomi biasa pula diberi tanda h.
Kata Irtifa’ dalam bahasa Inggris disebut Altitude.
Dairah Al-Irtifa’ : Lingkaran yang melalui puncak (Zenith) dan tegak lurus pada kaki langit tersebut melalui pula titik terendah (Nadir). Lingkaran-lingkaran demikian adalah lingkaran-lingkaran tegak (Vertikal)
Ghayah Al-Irtifa’ : Dalam Istilah Astronomi disebut tinggi kulminasi. Benda langit dikatakan berkulminasi ketika berada di lingkaran setengah siang (Lingkaran Meridian), Dairah Nisfi An – Nahar). Pada saat itu ketinggian benda langit diukur dari titik Utara atau Selatan sepanjang busur lingkaran tersebut.
Muqontharah Al-Ir- : Linkaran-linkaran yang sejajar dengan linkarang kaki lang-
tifa’ karan kaki langit dan terletak pada setengah bola langit di atasnya.
Istiqbaal : Disebut pula dengan Al-Muqaablah, yaitu apabila matahari dan bulan selisih bujur astronominya 1800 bulan beristiqbal dengan matahari pada waktu bulan purnama. Dalam dunia astronomi dikenal dengan istilah Opposition.
Istiwa’
Waktu Istiwa’ : Waktu yang didasarkan pada perjalanan matahari hakiki. Menurut waktu itu matahari berkulminasi jam 12.00 dan berlaku sama untuk setiap hari. Untuk dijadikan waktu rata-rata (Wasath, Jam kita) dikoreksi dengan perata waktu (Ta’dil, Equation Of Time). Dalam bahasa Inggris disebut Solar Time.



Waqt : Sejumlah saat yang diukur dengan satuan-satuan jam, hari, bulan, tahun dan sebagainya.
Ta’dil Al-Waqt : Lihat Ta’dil
Al-Waqt Asy-Syams : Waktu yang didasarkan pada perjalanan Matahari yang sebenarnya, sama artinya dengan Waqt Istiwa’. Dalam bahasa Inggris disebut Solar Time. (lihat Istiwa’).
Al-Waqt Al-Wasa- : Waktu rata-rata setempat, dalam bahasa Inggris disebut
Thi Al-Mahalliy Mean Time.
Penentuan waktu ini biasanya dibuat berdasarkan bujur yang dijadikan pedoman bagi suatu daerah.
Al-Waqt Al-Wasathi : Disebut pula Al-Waqt Al-Wasathi Al-Alami Waktu Gren-
Grinity wich atau waktu internasional. Dalam bahasa Inggris disebut Greenwich Mean Time, yaitu waktu rata-rata yang didasarkan pada bujur 00 (Bujur Kota Greenwich). Waktu ini dama buat seluruh dunia. Disebut pula Internasional Civil Time (الوقت المدانى العالمى)
Al-Waqt An-Najm : Disebut pula Al-Waqt An-Nujumi. Jam Bintang, yaitu waktu yang didasarkan pada lintansan harian bintang. Satu peredaran penuh lamanya 23 jam 56 menit 4.099 detik, menurut Waktu Pertengahan Matahari. Dalam bahasa Inggris disebut Siderial Time. Tanda Astronominya theta’ ( θ ). Jam bintang bisa dinyatakan dengan satuan jam atau derajat busur. (satu jam bintang sama dengan 150. Satu peredaran penuh : 24 jam bintang. Jam 00 bagi jam bintang ditetapkan pada saat titik Aries berkulminasi atas. Penentuan jam bintang ini sangat penting artinya dalam menentukan sudut Jam Bintag. Tanda astronominya ω.
Hadafah : Lubang yang terdapat pada salah satu sisi Rubu’ (kwadran) yang berguna untuk mengincar sasaran yang akan ditentukan katinggiannya. Lihat Rubu’
Hijriyah : Tarikh yang dihubungkan dengan tahun terjadinya saat hijrah Nabi dari Mekah ke Madinah. Menurut penelitian sejarah Hijrah Nabi ini terjadi pada tanggal 24 September 622 masehi, bertepatan dengan tanggal 24 Rabi’ul Awal. Perhitungan tahun hijrah ini mulai dipakai sejak pemerintah Umar Ibn Khathab tahun ke 17 Hijrah dan diprlakukan surut sejak tahun terjadinya hijrah Nabi. Bulan Muharram tahun terjadinya Hijrah itu bertepatan dengan tanggal 21 Juli 622 Masehi yaitu hari Kamis.
Hilal : Bulan sabit dalam bahasa Inggris disebut Crescent. Yang dimaksud adalah bulan sabit yang nampad pada beberapa saat sesudah Ijtima’.
Ada tingkat-tingkat penamaan orang Arab untuk bulan :
1. Hilal, sebutan bulan yang tampak seperti sabit, antara tanggal satu sampai menjelang rupa semu Bulan pada terbit awal.
2. Badr, yaitu sebutan pada Bulan purnama.
3. Qamar, sebutan bagi bulan pada setiap keadaan.
Mukts Al-Hilal : Lihat Mukts.
Irtifaa’Al-Hilal : Lihat Irtifa’
Ru’yah Al-Hilal : Lihat Ru’yah
Yaum : Hari atau masa.
Kata yaum ini dipakai untuk satuan waktu tetentu. Apabila dipakai dalam artian Hari, maka Yaum berarti tenggang waktu yang lamanya 24 jam. Jumlah hari dalam satu minggu ada tujuh, yaitu : Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at dan Sabtu. Apabila kata Yaum dihubungkan dengan suatu peristiwa, maka pengertiannya tidaklah menunjukkan pada arti Hari seperti tersebut diatas, tetapi menunjuk pada peristiwa tertentu, seperti Yaum Al Furqan artinya masa turunya Al-Qur’an Yaum Al-Qiyamah artinya masa terjadinya Qiyamah.

0 comments:

Post a Comment

Kritik dan saran untuk kebaikan dan penyempurnaan