A.
Benda-Benda Langit
dalam pemahaman Ilmu Flak (astronomi), yang dimaksud dengan benda langit
adalah seluruh ruang yang terbentang di atas bumi, artinya bukan hanya
terbentang di atas Indonesia, melainkan juga terbentang di balik bumi
Indonesia, antara lain benua Amerika dan Eropa. Jadi, langit merupakan seluruh
ruang angkasa semesta, yang didalamnya terdapat berbagai benda langit, termasuk
matahari, bumi, planet-planet, galaksi-galaksi, dan supercluster. Hal ini
dikemukakan oleh Al-Qur’an surah Al-Mulk (67) ayat 5 :
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ
الدُّنْياَ بِمَصَبِيْحَ وَجَعَلْنَهَارُجُوْمًا لِّلشَّيَطِيْنِ وَ
أَعْتَدْناَلَهُمْ عَذَابَ السَعِيْرِ (۵)
Artinya :
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang, dan kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar
syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka sikasa yang menyala-nyala.”
Firman Allah SWT tersebut di atas memberikan informasi
bahwa langit yang berisi bintang-bintang itu disebut langit dunia, dan itulah
langit yang dikenal selama ini. Dan langit itu juga yang dipelajari oleh ilmu
falak (astronomi) selama ini, yang diduga memiliki diameter sekitar 30 miliar
tahun cahaya, dan yang mengandung bertriliun-triliun benda langit dalam skala
tek terhingga. (Mustofa, 2004: 64).
Benda-benda langit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
benda-benda langit yang bergerak yang disebut planet-planet (al-sayyarat)
dan yang tidak bergerak yang sering disebut bintang-bintang (al-tsawabit).
Planet (dari kata plan yang berarti datar), yaitu benda-benda langit yang padat
dan beredar pada orbitnya dan selalu mengelilingi matahari. Penelitian terhadap
keberadaan planet-planet di ruang angkasa senantiasa mengalami perkembangan,
(basa: pasang surut). Sampai tahun 2005-an, para astronomi modern masih
berkesimpulan adanya sembilan planet yang mengelilingi mahari, yang dikenal
dengan sebutan Tata Surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Berdasarkan hasil pertemuan para
astronomi di Amerika pada bulan Agustus 2006, planet Pluto dicoret dari daftar
anggota tata surya karena planet ini sangat kecil dan orbitnya bersinggungan
dengan orbit Neptunus.
Teori tata surya dengan paradigma menempatkan
matahari sebagai pusat peredaran planet-planet ini disebut sistem heliosentrik
(Nawanas, 1996: 21). Teori ini pernah dikemukakan oleh Abu Raihan al-Barumi
(363-440 H/973-048 M), kemudian teori ini lebih lanjut dibangun serta
dipopulerkan oleh Nicolas Copernicus (1473-1543 M), seorang ahli astronomi dari
Polandia dalam bukunya revolutionibus Orbium Celestium. Teori Copernicus
ini didukung oleh hasil penelitian para pakar lainnya di antaranya Galileo
Galilei (972-1052 H./1564-1642 M), Tycho Brache (953-1010 H/1546-1601), dan
Johaner Kepler (979-1040 H/1571-1630 M). (Khozin, 2005: 101).
Masing-masing planet yang terdapat dalam Tata Surya
memiliki karakteristik yang tidak sama, baik ukuran diameternya, jarak antara
satu dengan lainnya, arah peredaran, kecepatannya, bahkan jumlah satelit yang
mengelilinginya. Tersebut – selain Merkurius, Venus dan Pluto – mempunyai
satelit, yaitu benda langit yang selalu beredar mengelilingi planet tertentu
karena adanya gaya gravitasi (gaya tarik menarik antara dua benda langit).
Secara garis besar, data yang berkaitan dengan
sembilan planet yang tergabung dalam Tata Surya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Jumlah
Satelit
|
Diameter
ekuator (km)
|
Arah
Rotasi
|
Periode
Rotasi
|
Periode
Revolusi
|
Jarak
Matahari (juta km)
|
Nama
Planet
|
0
0
1
2
13
10
5
2
0
|
4.878
12.102
12.756,3
6.794
142.796
120.660
50.800
48.600
2.320
|
B
– T
T
– B
B
– T
B
– T
B
– T
B
– T
T
– B
B
– T
T
– B
|
58,65 h
243 h
1 h
24,6 j
9 j 50 m
10 j 14 m
17 m
18-26 j
6,38 h
|
88
h
225
h
365.25
h
1,88
t
11,
86 t
29,46
t
84,1
t
164
t
248,5
t
|
58
108
150
225
778
1.500
2.900
4.500
6.000
|
Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Yupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
Pluto
|
(Sumber Planetarium : 2002)
Keterangan :
1. B = barat, T = timur.
2. t = tahun, h = jam, m = menit, (-) = minus, < 0 deraja
celcius
3. Merkurius s.d. Mars disebut planet kebumian, ukurang relatif
kecil dan bersifat pejal/padat.
4. Jupiter s.d. Neptunus disebut planet Jovian, atau planet
keluarga Jupiter yang ukurannya besar dan terbentuk dari gas padat. Sering
disebut planet gas raksasa.
5. planet inner (dalam): Merkurius s.d. Mars, planet outer (luar):
Jupiter s.d pluto.
6. planet inferior (dalam): Merkurius, Venus, Planet Superior
(luar): Mars s.d Pluto.
Planet dan satelit merupakan benda-benda langit yang
tidak memiliki cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya dari bintang tertentu,
misalnya cahaya bulan yang merupakan pantulan dari sinar matahari.
Di samping benda langit yang bergerak, terdapat
benda-benda langit yang tidak bergerak, trdapat benda-benda langityang tidak
bergerak yang disebut al-tsawabitatau bintang sejati (fixed stars), yaitu
bintang-bintang tetap yang mempunyai sinar sendiri seperti matahari. Dikatakan
tetap karena bintang-bintan itu selalu dalam susunan rasi yang relatif tetap.
Rasi bintang yang dikenal dengan istilah al-buruj atau dalam bahasa
latin disebut constellation, yaitu
merupakan pengelompokan bintan-bintang pada langit menurut persepsi tertentu,
misalnya berupa binatang, bunga, dan anak panah.
Secara fisik bintang-bintang yang menjadi anggota rasi
bintang tertentu antara satu dengan yang lainnya tidak mempunyai keterkaitan,
akan tetapi benda-benda tersebut menempati posisi yan konstan berada pada
kesatuan kelompok rasi bintang masing-masing, dan secara bersama-sama dengan
anggota rasi bintang lainnya bergerak sesuai dengan bidang edar di alam semesta
ini. Inilah yang diisyaratkan dalam Al-Qur’an, bahwa masing-masing langit
mempunyai tempat-tempat peredaran benda langit dan benda-benda langit beredar
pada orbitnya masing-masing.
وَالسَّمَاءِ
ذَاتِ الْبُرُوْجِ (۱)
Artinya : Demi langit yang mempunyai tempat-tempat
peredaran bintang. (QS. Al-Buruj: 1)
وَهُوَ
الَّذِى خَلَقَ الَّيْلِ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسِ وَالْقَمَرَصل كُلٌّ
فِى فَلَكِ يَسْبَحُوْنَ (۳۳)
Artinya : Dan Dialah yan telah menciptakan malam dan siang,
matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis
edarnya (QS. Al-Anbiya’ : 33)
Jumlah rasi bintang yang terdapa di jagat raya ini sangat banyak. Pada
penelitian ang disampaikan oleh Lembaga Planetarium jumlah rasi bintang
tersebut tidak kurang dari 88 (delapan puluh delapan) rasi bintang yang
tersebar di alam raya ini.
0 comments:
Post a Comment
Kritik dan saran untuk kebaikan dan penyempurnaan