Friday, 7 September 2012

DASAR-DASAR FALAKIYAH


A.    Benda-Benda Langit
dalam pemahaman Ilmu Flak (astronomi), yang dimaksud dengan benda langit adalah seluruh ruang yang terbentang di atas bumi, artinya bukan hanya terbentang di atas Indonesia, melainkan juga terbentang di balik bumi Indonesia, antara lain benua Amerika dan Eropa. Jadi, langit merupakan seluruh ruang angkasa semesta, yang didalamnya terdapat berbagai benda langit, termasuk matahari, bumi, planet-planet, galaksi-galaksi, dan supercluster. Hal ini dikemukakan oleh Al-Qur’an surah Al-Mulk (67) ayat 5 :
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْياَ بِمَصَبِيْحَ وَجَعَلْنَهَارُجُوْمًا لِّلشَّيَطِيْنِ وَ أَعْتَدْناَلَهُمْ عَذَابَ السَعِيْرِ (۵)
Artinya :
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka sikasa yang menyala-nyala.”

Firman Allah SWT tersebut di atas memberikan informasi bahwa langit yang berisi bintang-bintang itu disebut langit dunia, dan itulah langit yang dikenal selama ini. Dan langit itu juga yang dipelajari oleh ilmu falak (astronomi) selama ini, yang diduga memiliki diameter sekitar 30 miliar tahun cahaya, dan yang mengandung bertriliun-triliun benda langit dalam skala tek terhingga. (Mustofa, 2004: 64).
Benda-benda langit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu benda-benda langit yang bergerak yang disebut planet-planet (al-sayyarat) dan yang tidak bergerak yang sering disebut bintang-bintang (al-tsawabit). Planet (dari kata plan yang berarti datar), yaitu benda-benda langit yang padat dan beredar pada orbitnya dan selalu mengelilingi matahari. Penelitian terhadap keberadaan planet-planet di ruang angkasa senantiasa mengalami perkembangan, (basa: pasang surut). Sampai tahun 2005-an, para astronomi modern masih berkesimpulan adanya sembilan planet yang mengelilingi mahari, yang dikenal dengan sebutan Tata Surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Berdasarkan hasil pertemuan para astronomi di Amerika pada bulan Agustus 2006, planet Pluto dicoret dari daftar anggota tata surya karena planet ini sangat kecil dan orbitnya bersinggungan dengan orbit Neptunus.
Teori tata surya dengan paradigma menempatkan matahari sebagai pusat peredaran planet-planet ini disebut sistem heliosentrik (Nawanas, 1996: 21). Teori ini pernah dikemukakan oleh Abu Raihan al-Barumi (363-440 H/973-048 M), kemudian teori ini lebih lanjut dibangun serta dipopulerkan oleh Nicolas Copernicus (1473-1543 M), seorang ahli astronomi dari Polandia dalam bukunya revolutionibus Orbium Celestium. Teori Copernicus ini didukung oleh hasil penelitian para pakar lainnya di antaranya Galileo Galilei (972-1052 H./1564-1642 M), Tycho Brache (953-1010 H/1546-1601), dan Johaner Kepler (979-1040 H/1571-1630 M). (Khozin, 2005: 101).
Masing-masing planet yang terdapat dalam Tata Surya memiliki karakteristik yang tidak sama, baik ukuran diameternya, jarak antara satu dengan lainnya, arah peredaran, kecepatannya, bahkan jumlah satelit yang mengelilinginya. Tersebut – selain Merkurius, Venus dan Pluto – mempunyai satelit, yaitu benda langit yang selalu beredar mengelilingi planet tertentu karena adanya gaya gravitasi (gaya tarik menarik antara dua benda langit).
Secara garis besar, data yang berkaitan dengan sembilan planet yang tergabung dalam Tata Surya dapat dilihat pada tabel berikut :
Jumlah Satelit
Diameter ekuator (km)
Arah Rotasi
Periode Rotasi
Periode Revolusi
Jarak Matahari (juta km)
Nama Planet

0
0
1
2
13
10
5
2
0

4.878
12.102
12.756,3
6.794
142.796
120.660
50.800
48.600
2.320

B – T
T – B
B – T
B – T
B – T
B – T
T – B
B – T
T – B

58,65 h
243 h
1 h
24,6 j
9 j 50 m
10 j 14 m
17 m
18-26 j
6,38 h


88 h
225 h
365.25 h
1,88 t
11, 86 t
29,46 t
84,1 t
164 t
248,5 t

58
108
150
225
778
1.500
2.900
4.500
6.000


Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Yupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
Pluto

      (Sumber Planetarium : 2002)
Keterangan :
1.      B = barat, T = timur.
2.      t = tahun, h = jam, m = menit, (-) = minus, < 0 deraja celcius
3.      Merkurius s.d. Mars disebut planet kebumian, ukurang relatif kecil dan bersifat pejal/padat.
4.      Jupiter s.d. Neptunus disebut planet Jovian, atau planet keluarga Jupiter yang ukurannya besar dan terbentuk dari gas padat. Sering disebut planet gas raksasa.
5.      planet inner (dalam): Merkurius s.d. Mars, planet outer (luar): Jupiter s.d pluto.
6.      planet inferior (dalam): Merkurius, Venus, Planet Superior (luar): Mars s.d Pluto.
Planet dan satelit merupakan benda-benda langit yang tidak memiliki cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya dari bintang tertentu, misalnya cahaya bulan yang merupakan pantulan dari sinar matahari.
Di samping benda langit yang bergerak, terdapat benda-benda langit yang tidak bergerak, trdapat benda-benda langityang tidak bergerak yang disebut al-tsawabitatau bintang sejati (fixed stars), yaitu bintang-bintang tetap yang mempunyai sinar sendiri seperti matahari. Dikatakan tetap karena bintang-bintan itu selalu dalam susunan rasi yang relatif tetap. Rasi bintang yang dikenal dengan istilah al-buruj atau dalam bahasa latin disebut  constellation, yaitu merupakan pengelompokan bintan-bintang pada langit menurut persepsi tertentu, misalnya berupa binatang, bunga, dan anak panah.
Secara fisik bintang-bintang yang menjadi anggota rasi bintang tertentu antara satu dengan yang lainnya tidak mempunyai keterkaitan, akan tetapi benda-benda tersebut menempati posisi yan konstan berada pada kesatuan kelompok rasi bintang masing-masing, dan secara bersama-sama dengan anggota rasi bintang lainnya bergerak sesuai dengan bidang edar di alam semesta ini. Inilah yang diisyaratkan dalam Al-Qur’an, bahwa masing-masing langit mempunyai tempat-tempat peredaran benda langit dan benda-benda langit beredar pada orbitnya masing-masing.
وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوْجِ (۱)
Artinya : Demi langit yang mempunyai tempat-tempat peredaran bintang. (QS. Al-Buruj: 1)
وَهُوَ الَّذِى خَلَقَ الَّيْلِ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسِ وَالْقَمَرَصل كُلٌّ فِى فَلَكِ يَسْبَحُوْنَ (۳۳)
Artinya : Dan Dialah yan telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya (QS. Al-Anbiya’ : 33)
Jumlah rasi bintang yang terdapa di jagat raya ini sangat banyak. Pada penelitian ang disampaikan oleh Lembaga Planetarium jumlah rasi bintang tersebut tidak kurang dari 88 (delapan puluh delapan) rasi bintang yang tersebar di alam raya ini.

0 comments:

Post a Comment

Kritik dan saran untuk kebaikan dan penyempurnaan