Daging adalah makan yang penting dikarenakan mengandung zat-zat protein yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan tubuh dan sangat dibutuhkan untuk memperbaharui sel-sel yang telah rusak pada tubuh dan memperkuat system ato imunitas tubuh. Di samping itu ada pual zat-zat lemak yang ada pada daging, seperti yang terdapat pada daging burung-burung.
Sekalipun daging kurang memiliki sudut vitamin “C”, tetapi kalau kita makan hati, ginjal, pangkreas yang terdapat pada hewan sembelihan maka daging tersebut menjadi suatu menu makanan yang sempurna yang tidak ada kekurangaan apapun. Benar, zat-zat protein yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan tubuh dan memperbaharui sel-sel, terdapat juga pada sumber-sumber nabati seperti kacang, adas, buncis, fashulia (sejenis buncis) tetapi itu semua lebih sedikit dibanding dengan protein yang ada pada daging karena itu tidak boleh menyandarkan kepada sumber-sumber nabati untuk protein tanpa menambahkan protein hewani yang ada pada daging, ikan, burung, telur atau susu. Daging juga mengandung vitamin “B” yang sangat dibutuhkan tubuh yang jika kadar vitamin ini kurang, maka akan menyebabkan perangan saraf, dan sumber terpenting dari vitamin ini di samping daging adalah hati, di mana bila kita tidak memenuhi kebutuhan kita akan vitamin V ini, dalam kekurangannya, akan berbahaya untuk perkembangan tubuh.
Kita akan mendapatkan firman Allah SWT:
اتستبدلون الذى هوادنى بالذى هو خير.
“Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik?” (Al-Baqarah : 61)
Ayat ini turun ketika terjadi perselisihan manusia yang membutuhkan lebih banyak (karena lebih menyukai) roti dari pada daging. Dan Allah SWT berfirman menjawab orang-orang yang meminta mentimun bumbu-bumbuan, kacang, adas, bawang, dalam ayat ini :
وامددنهم بفاكهة ولحم مما يشتهون (الطور : ۲۲)
“Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini” (Ath-Thur 22).
Berfirman Allah :
ولحم طير مما يشتهون (الواقعة : ۲۱)
“Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan” (Al-Waqi’ah :21)
Dan Rasulullah bersabda (maknanya):
“Sebaik-baik makanan ahli dunia dan ahli sorga adalah daging”
“Sebaik-baik makanan Bani Adam di dunia dan akhirat adalah daging”
“Kelebihan ‘Aisyah dari sekalian wanita adalah seperti kelebihan tsarid (daging dengan kuahnya) atas sekalian makanan”.
Tetapi terlalu banyak makan daging juga berbahaya. Telah terbukti bahwa pemakan daging, khususnya daging lembu, lebih besar kemungkinan untuk terserang kangker pada usus besar daripada mereka yang tidak banyak makan daging. Demikian juga terlalu banyak makan daging akan menyebabkan penyempitan pembuluh nadi karena kandungan lemak yang banyak pada daging, sekalipun daging itu tidak ada lemaknya. Berkata Umar bin Khattab;
“Janganlah kamu terlalu banyak makan daging, karena bahayanya sama dengan bahaya khamer”.
Berkata Hippocrate;
“Janganlah kamu jadikan perutmu sebagai tempat berlalunya hewan-hewan”.
Sedangkan faedah dan bahaya daging hewan berkaitan dengan jenis makanan yang dimakan oleh binatang itu. Karena itu kita dapatkan biri-biri yang makanannya adalah rumput membuat daging dan lemaknya membawa faedah yang besar sekali. Allah telah mengharamkan bagi kita daging babi, itu disebabkan antara lain oleh makanannya yang jelek. Telah ditemukan secara ilmiah bahwa daging babi memungkinkan untuk menularkan cacing pita kepada manusia, di mana cacing pita ini berada dalam saluran pencernaan, paru-paru dan otaknya. Dan Allah mengharamkan bangkai kepada kita disebabkan kematian binatang itu karena sakit yang menimpanya maka penyakit-penyakit itu terkandung di dalam pada jaringan-jaringan tubuhnya, di mana sangat mungkin untuk berpindah kepada manusia. Sebagaimana juga Allah mengharamkan darah bagi kita sebab pelbagai macam racun bias merasuk sampai ke dalam tubuh terisap dari usus mengalir bersama darah yang memindahkannya ke jantung untuk melenyapkannya kemudian disebarkan oleh ginjal. Jadi kita dapatkan darah itu selalu membawa baksil-baksil dan juga bakteri-bakteri yangikut dan membersihkan darah dari unsure-unsur itu, maka darah yang terpompa dari jantung menjadi bersih dan sisa-sisa yang ada itu dibersihkan kembali sehingga darah tersebut menjadi benar-benar bersih.